Minggu, 26 Desember 2010

Kepemimpinan Laissez Faire

Kata bahasa Perancis ini berarti “biarkanlah” dan digunakan untuk menggambarkan pemimpin yang membiarkan karyawannya untuk bekerja. Hal ini bisa efektif bila pemimpin memonitor apa yang dicapai dan mengkomunikasikan kembali pada timnya secara teratur. Seringkali, kepemimpinan Laissez-Faire berguna bagi tim dimana individu yang ada sangat berpengalaman dan terampil. Sayangnya, ini juga bisa berarti situasi di mana manajer kurang menunjukkan kendali.
Peranan pemimpin tipe ini adalah biasanya sebagai ‘polisi lalu lintas’ dengan anggapan bahwa anggota organisasi sudah mengetahui dan cukup dewasa untuk taat pada peraturan dan permainan yang berlaku. Dengan demikian peranan tipe pemimpin ini adalah pasif.
Sedangkan nilai-nilai yang dianut adalah bertolak pada filsafat hidup manusia yang mempunyai solidaritas, kebersamaan, kesetiaan dan ketaatan. Sehingga hal ini cukup memudahkan bagi pemimpin tipe ini untuk mengorganisir organisasinya. Dimana akan menimbulkan sikap permisif dan bertindak sesuai dengan keyakinan dan bisikan hati nuraninya asalkan kepentingan dan kebersamaan anggota organisasi tetap terjaga.

Gaya kepemimpinan oleh tipe pemimpin ini adalah:
o    Pedelegasian wewenang terjadi secara ekstensif.
o    Pengambilan keputusan diserahkan pada pejabat dibawahnya kecuali bilamana dibutuhkan kehadiran dan keterlibatannya.
o    Status quo organisasional tidak terganggu.
o    Pertumbuhan dan pengembangan kemampuan berfikir, inovatif, kreatifitas diserahkan pada pejabat dibawahnya dan anggota organisasi.
o    Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, maka intervensi pemimpin di dalam organisasi dalam tingkat yang minimum.

1 komentar: